Saat ini telah banyak robot Humanoid yang dibuat di dunia terutama di Jepang. Terlihat begitu canggih dari segi fitur lain seperti Pengenalan suara, pengenalan Wajah, Bermain alat musik dsb. Namun yang masih dikembangkan dan salah satu yang paling sulit adalah kemampuan berjalan layaknya manusia. 

Humanoid dewasa ini memang sudah dibekali kemampuan berjalan namun belum cukup canggih untuk mengatasi Kontur, area dan kondisi jalan yang berbeda. Selain itu ritme berjalan dan kemampun akselerasi masih belum mumpuni.

Gambar robot Humanoid

Image: cnn

Di Universitas Heidelberg, ahli matematika Katja Mombaur memimpin penelitian Eropa yang juga melibatkan ilmuwan dari beberapa negara lain. Tujuannya adalah menciptakan Robot otonom yang mampu berjalan stabil di atas permukaan yang bervariasi. Dengan kemampuan ini robot nantinya dapat membantu saat terjadi bencana, berjalan di lereng, area licin dsb.

Mombaur mengingatkan pada kecelakaan reaktor nuklir di Fukushima: "Kalau saja ada orang yang boleh masuk ke dalam reaktor, musibah bisa terhindarkan. Tapi ini terlalu berbahaya. Pancaran radiasinya terlalu tinggi bagi manusia. Tapi robot yang wujudnya seperti manusia, punya kemampuan bergerak seperti manusia, dan kecerdasan seperti manusia, akan mampu melakukannya."

Berapa Lama Kemampuan ini bisa diterapkan ? 

Pada simulasi komputer pergerakan robot proyek Mombaur cukup baik. Tapi robot masih butuh waktu lama untuk bisa berjalan atau berlari selayaknya manusia. Gerakan lain lebih mudah. Robot humanoid memang bisa melakukan gerakan tertentu dengan cara meniru dan mempelajarinya. Seperti mengangkat lengan. Tapi berjalan adalah proses yang rumit. 

Ingat bagaimana seorang balita melatih kemampuan berjalannya mulai dari daerah rata sampai ke area seperti tangga. 


Walking robot

Image : globaltimes

Mombaur menjelaskan, "Saat manusia berlari, tidak hanya kaki yang dilibatkan, tapi juga seluruh anggota tubuh. Di atas permukaan rata kita masih bisa berjalan dengan baik tanpa melibatkan tangan. Tapi begitu kondisi semakin sulit, kita membutuhan lengan untuk menjaga keseimbangan atau berpegangan. Karena itu dibutuhkan seluruh anggota tubuh."

Kriteria optimalisasi

Ini sebabnya tim peneliti juga mempelajari cara manusia bergerak. Bagaimana manusia bergerak di atas permukaan yang berbeda-beda. Robot kelak harus mampu bergerak otonom di daerah yang tidak dikenalinya.Kriteria optimalisasi atau pencarian gerakan yang terbaik, memainkan peranan penting dalam penelitian. "Kami tidak menerapkan gerakan yang identik pada robot. Ini tidak mungkin.

Robot memiliki geometri, ukuran, dan jangkauan yang berbeda. Batasan kekuatannya juga tidak sama. Dan biasanya gerakannya jauh lebih lambat dari manusia. Tapi kami berpegang pada prinsip dasar, yakni kriteria optimalisasi karakter gerakan dan menerapkannya pada robot", tambah Mombaur.

Robot humanoid yang "dilatih" Mombaur kini sudah mulai berjalan dan melewati berbagai rintangan. Seperti misalnya naik tangga. Tapi ia menuntut robotnya agar masih harus lebih terampil lagi dan terutama lebih cepat bergerak.

Mendapatkan kemampuan berjalan dengan presisi tinggi pada Robot humanoid sangat susah karena ia memiliki 2 kaki. Artinya jika robot terjatuh, apakah ia bisa bangun sendiri tanpa bantuan tangan atau tanpa bantuan manusia ? . Lain hal nya dengan robot 4 kaki seperti Robot Militer dimana kemampuan berjalannya memang di adaptasi dengan hewan yang ditirunya sehingga tidak perlu presisi keseimbangan seperti mahluk atau robot dengan 2 kaki.

Ref : dw.de