Cumulonimbus, berasal dari bahasa latin cumulus (Tumpukan) dan nimbus (awan badai, hujan badai) adalah awan dengan kepadatan tinggi dan menumpuk atau dapat menjulang sangat tinggi keatas.
Cumulonimbus sering dikaitkan dengan badai dan ketidakstabilan komponen atmosfir. Karena awan ini dapat menjulang hingga setinggi 18 km dan didalamnya banyak terdapat materi seperti air, es, listrik bahkan badai maka akan sangat berbahaya bagi pesawat untuk melintas atau menembus awan ini.
Secara singkat Cumulonimbus terbentuk melalui proses berikut :
1. Awan didorong oleh angin: Awan cumulonimbus mulai terbentuk ketika angin mendorong beberapa awan kecil (awan cumulus) ke daerah tempat berkumpulnya awan-awan ini.
2. Penyatuan: Kemudian awan-awan kecil ini bergabung, menyatu dan membentuk awan yang lebih besar.
3. Penumpukan: Ketika awan-awan kecil ini bersatu, dorongan ke atas pada bagian dalam awan yang semakin besar ini meningkat. Dorongan ke atas pada bagian tengah awan lebih kuat dibandingkan dengan pada bagian pinggir.
Akibatnya tubuh awan ini tumbuh semakin besar secara vertikal, sehingga seolah-olah awan ini ditumpuk-tumpuk. Pertumbuhan ke atas ini menjadikan tubuh awan mencapai daerah yang lebih dingin pada lapisan atmosfer atas.Awan Cumulonimbus
Saat atmosfir dipenuhi awan ini umumnya kegiatan penerbangan fital seperti peluncuran pesawat ulang-alik, satelit akan dihentikan atau ditunda.
Namun untuk penerbangan Komersial, sulit bagi maskapai untuk menghentikan atau menunda penerbangan. Selain itu Awan ini dapat terbentuk kapan saja terutama saat partikel-partikel diatmosfir tidak stabil.
Akibatnya Pilot harus menghindari awan ini (biasanya karena awan terlalu tinggi) pilot akan terbang melebar kesamping guna menghindari masuk kedalam awan ini.