Siapa yang tak kenal kamera GoPro, Produk ini merevolusi dunia dalam beberapa tahun terakhir. Orang bisa ambil gambar dan video dengan cara yang berbeda dari sebelumnya tanpa mengurangi kualitas gambar dan video.

GoPro menjadi favorit orang-orang buat ambil gambar di Air, Udara, Tempel di Helm dan berbagai cara anti-mainstream lainnya. Namun berita terakhir menyebutkan GoPro yang tengah kesulitan dalam bisnis dan keuangan mereka. Bahkan GoPro sekarang tengah melego perusahaan mereka kepada pembeli yang berminat. 

images: cnet

Menurut pengamat, Ada banyak faktor yang menyebabkan GoPro bisa berada dalam situasi sulit seperti saat ini dampai beberapa bulan lalu GoPro telah mem-PHK 300 orang. Dan jika ini terus berlanjut, maka GoPro tidak diragukan lagi akan jatuh bangkrut. Nah apa saja penyebabnya ? simak poin-poin berikut

1. Konsumen tidak mau Upgrade ke GoPro Terbaru

GoPro memang mengeluarkan produk-produk terbaru dengan harapan penjualan bertambah dan konsumen lama mau Upgrade ke produk baru ini. Namun sepertinya itu tidak terjadi, mayoritas pemilik GoPro sebelumnya sudah OK dengan kamera mereka dan tidak Worth It buat upgrade/beli model baru. Alhasil, penjualan model baru pun stagnan dan membuat GoPro merugi

Beda halnya dengan iPhone misalnya, setiap ada produk baru para konsumen mereka berbondong-bondong Upgrade. Ini bukan hanya berkaitan dengan fitur baru di produk baru, tapi terkait dengan Pride yang didapat konsumen ketika punya model terbaru. Nah kalau GoPro, rasanya konsumen tidak ada rasa Pride-nya meskipun beli produk baru, karena secara fungsi kamera memang sama saja. 

2. Banyak saingan dengan harga lebih murah 

Kesuksesan GoPro bak cemeti bagi perusahaan lain untuk ngeluarin produk serupa dan benar saja, tidak butuh lama produk-produk sejenis dengan harga murah terutama dari China mulai memborbardir pasar sampai akhirnya perlahan market GoPro pun terkikis. 

Bagaimana tidak, sebelumnya tidak semua orang kebeli GoPro (termasuk saya :( ) dan dengan masuknya produk sejenis nan murah maka banyak orang bisa beli. Mungkin saatnya GoPro turunin harga aja kali biar tetep bisa bersaing. 

3. Terlalu terlena dan Lupa mengembangkan bisnis

Menurut pengamat, GoPro dan para investornya terlena dengan kesuksesan mereka di tahun 2014 hingga membuat focus perusahaan hanya tertuju pada peningkatan omset/revenue saja. Mestinya dengan Uang yang melimpah GoPro bisa mengembangkan usaha mereka dengan diversifikasi bisnis atau merambah model bisnis lain.

Mereka bisa saja mengkuisi perusahaan lain, membangun unit bisnis lain, investasi di sektor lain dsb. Model bisnis kamera dan Drone adalah model bisnis yang eksklusif terlebih jika harganya tinggi. Jadi tidak menyentuh banyak level konsumen yang akhirnya akan menyentuh titik jenuh.

Masih ada beberapa hal lain yang menyebabkan situasi sulit GoPro saat ini namun 3 poin diatas cukup menjelaskan akar masalahnya menurut para pengamat. GoPro adalah perusahaan hebat dengan produk-produk hebat namun perusahaan lain yang lebih inovatif, dinamis dan berani mengeluarkan produk murah selalu menjadi ancaman serius.